Kegiatan bertajuk "Indonesian Culinary Days in de Bijenkorf" ini merupakan kolaborasi pertama antara KBRI Den Haag dengan de Bijenkorf Belanda. Tidak tanggung-tanggung, kegiatan ini didukung oleh pakar kuliner William Wongso dan tim. Jenis makanan yang disajikan pun beragam, mulai asinan Jakarta, soto ayam, rijstafel tumpeng Padang lengkap (terdiri dari nasi tumpeng, sayur kapau, rendang padang, pangek ikan tongkol, ayam lado mudo dan kering kentang balado), serta kolak pisang dan kue lumpur.
Selain itu, kepada publik Belanda juga diperkenalkan rasa autentik makanan Indonesia, khususnya makanan yang termasuk dalam 30 ikon masakan tradisional Indonesia. Acara pembukaan sendiri dilakukan oleh Dubes RI Den Haag, Retno L.P. Marsudi, dan CEO de Bijenkorf, Giovanni Colauto.
"Melalui kegiatan tersebut diharapkan akan semakin mengukuhkan eksistensi makanan Indonesia di Belanda dan sekaligus memperkenalkan diversifikasi makanan Indonesia," kata Priatna, Direktur Informasi dan Media P.L.E, di Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Dia menceritakan, makanan Indonesia disambut sangat hangat oleh pengunjung de Bijenkorf. Mereka tidak saja terdiri dari publik Belanda, juga turis asing, terutama di de Bijenkorf Amsterdam yang letaknya berada di tempat wisata strategis dan di depan Istana Kerajaan Belanda.
Selama tiga hari pelaksanaan di Amsterdam, animo pengunjung de Bijenkorf untuk mencicipi dan membeli makanan Indonesia cukup tinggi. Para pengunjung dan turis asing tampak sangat menikmati kelezatan dan rasa autentik berbagai makanan, sementara lainnya menikmati penjelasan dan tip simpel cara memasak makanan Indonesia oleh Chef William Wongso.
Seperti keterangan pers Dit. Infomed KBRI Den Haag, di antara pengunjung juga terdapat warga Indonesia yang secara khusus datang ingin mencicipi rasa autentik makanan Indonesia, khususnya rendang dan ayam lado mudo. Beberapa warga asing ternyata juga baru pertama kali mengetahui bentuk buah nangka yang dapat dijadikan sayur maupun kolak dan terkagum dengan cara pembuatan kue lumpur dan kolak yang mudah namun lezat. Tidak heran ketika ditanyakan kesan makan masakan Indonesia yang disajikan, semuanya sepakat satu rasa, “alles lekker” (semuanya enak).
Setiap harinya terjual sekira 125 porsi dalam waktu kurang dari tiga jam. Pihak Bijenkorf memberikan apresiasi positif kolaborasi kegiatan dan saat ini sedang mempertimbangkan untuk menjual makanan Indonesia secara permanen di restoran mereka.
Dan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Dubes RI Den Haag juga menyelenggarakan jamuan makan siang di dua tempat tersebut dengan mengundang agen-agen perjalanan wisata, awak media, maskapai penerbangan, international women associations, pemilik restoran, chef Belanda, dan lainnya. Acara makan siang juga dihadiri oleh CEO de Bijenkorf.
"Diharapkan ke depannya, produk-produk Indonesia, termasuk kuliner Indonesia dapat dijual secara permanen di de Bijenkorf. Kegiatan ini diharapkan pula memperkuat posisi Belanda sebagai 'outlet promosi makanan Indonesia," tutup Priatna.
(okezone.com/ftr)
Opak GambirTenun Ikat BandarJersey Bola 97out of 100 Review of : tokokuliner.com Jumlah Voting : 9673 Orang. Kuliner









